This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 26 April 2011

JAWABAN SOAL TH 4 SI - NURUL FIKRI

JAWABAN TH 4 SUPERINTENSIF
Oleh : Badruzzaman

Pertanyaan Nomor 1
Lettering menggunakan huruf cetak miring (italic) dalam pembuatan peta biasanya untuk menunjukkan kenampakan berupa  (D) Tubuh Air
Alasan :
Lettering adalah penamaan objek didalam peta. Ada beberapa tata aturan penulisan lettering yaitu
Miring (italic) khusus untuk penulisan pada objek yang berair, sebaliknya Tegak untuk penulisan objek yang ada didaratan. Ada beberapa tata penulisan tambahan :
Fungsi letering:
1. Memudahkan dalam menganalisis peta.
2. Memberikan suatu kenampakan yg baik pada peta.
3. Memberikan kenampakan yg teratur pada peta.

Tipe-tipe letering:
1. Tipe Romawi (Roman)
Ciri-cirinya:
- Bervariasi antara tebal dan tipis
- Memakai serifs, yaitu ekor pada masing-
masing huruf
- Dibuat dengan arah tegak.

Contoh:
Roman – Roman

Penggunaan tipe Romawi:
a. Tipe Romawi yg menggunakan huruf besar (kapital):
- Untuk menuliskan negara (countries/state).
Contoh: INDONESIA
- Untuk menuliskan permukaan daratan yang luas (continent).
Contoh: ASIA
- Untuk menuliskan ibukota.
Contoh: JAKARTA
- Untuk menuliskan kota pelabuhan dan kota-kota penting lainnya.
Contoh: SURABAYA

b. Tipe Romawi yang menggunakan huruf kecil:
- Untuk menuliskan kota-kota yg kurang penting, misal kota kecamatan, dsb.
Contoh: Kepanjen, Turen
- Untuk menuliskan desa-desa atau kota-kota kecil lainnya.
Contoh: Sumbermanjingkulon, Pagak
*) Catatan:
Penulisan nama kota atau tempat di Indonesia harus bersambung/satu kata
Contoh:
Sungaipenuh --- bukan Sungai Penuh
Sumberarum --- bukan Sumber Arum

2. Tipe Italik (Italic)
Ciri-cirinya:
- Bervariasi antara tebal dan tipis
- Memakai serifs
- Dibuat dengan arah miring ke kanan
Contoh:
Italik

Penggunaan tipe Italik:
Untuk menuliskan kenampakan air, baik yg berupa perairan laut maupun perairan darat.
a. Tipe Italik yg menggunakan huruf besar.
Digunakan untuk menuliskan:
- Lautan/samudera.
Contoh:
 SAMUDERA HINDIA
- Laut
Contoh:
 LAUT JAWA
- Teluk
Contoh:
 TELUK CENDRAWASIH
- Selat
Contoh:
 SELAT KARIMATA
- Terusan
Contoh:
 
TERUSAN SUEZ
Anjir Serapat
- Pelabuhan
Contoh:
 PELABUHAN BITUNG
- Sungai yang besar
Contoh:
 SUNGAI KAPUAS
- Danau yang besar
Contoh:
 DANAU TOBA

b. Tipe Italik yg menggunakan huruf kecil.
Digunakan untuk menuliskan:
- Sungai kecil
Contoh:
 Sungai Kedungmerak
- Anak-anak sungai
Contoh:
 Kali Madiun
- Riam/Jeram
Contoh:
 Riam Kanan
- Mataair
Contoh:
 Sumber Brantas
- Danau kecil
Contoh:
 Danau Bratan
- Rawa-rawa
Contoh:
 Rawa Pening
- Air terjun
Contoh:
 Air Terjun Niagara
- Gletsyer
Contoh:
 Gletsyer Puncak Jaya
- Laguna (lagoon)
Contoh:
 Laguna Mururoa
- Geyser
Contoh:
 Yellowstone Geyser
- Waduk/bendungan
Contoh:
 
Waduk Saguling
Bendungan Sigura-gura
- Jamban atau tempat mencuci di sungai
Contoh:
 Jamban Kampung Hilir

3. Tipe Gothik (Gothic)
Ciri-cirinya:
- Tebal sama
- Tanpa serifs
- Dibuat dengan arah tegak
Contoh:
Gothik
Penggunaan tipe Gothik:
a. Tipe Gothik yang menggunakan huruf besar.
Untuk menuliskan:
- Kepulauan dan pulau yg relatif besar
Contoh:
 
KEPULAUAN MENTAWAI
PULAU SULAWESI
- Pegunungan dan gunung
- Contoh:
 
PEGUNUNGAN KIDUL
GUNUNG SEMERU
- Perbukitan dan bukit
Contoh:
 
PERBUKITAN MENOREH
BUKIT RAYA
- Gurun/padang pasir luas
Contoh:
 GURUN SAHARA
- Plato (plateau)
Contoh:
 PLATO DIENG
- Garis patahan
Contoh:
 PATAHAN SEMANGKO
- Lembah yang lebar
Contoh:
 LEMBAH BALIEM
- Ngarai yang curam (canyon)
Contoh:
 NGARAI SIANOK
- Taman Nasional (National Park)
Contoh:
 TAMAN NASIONAL BALURAN
- Tempat penampungan (Reservation)
Contoh:
 INDIAN RESERVATION
b. Tipe Gothik yang menggunakan huruf kecil.
Untuk menuliskan:
- Kepulauan dan pulau kecil
Contoh:
 
Kepulauan Segaf
Pulau Sempu
- Gurun/padang pasir yg relatif kurang luas
Contoh:
 Gurun Lut
- Lembah yg kecil, gaps
Contoh:
 Celah Kaibar
- Dataran rendah dan dataran tinggi
Contoh:
 
Dataran Rendah Sumatra Timur
Dataran Tinggi Malang
- Gua (cave)
Contoh:
 Gua Maharani
- Padang rumput, bukit sisa
 
Contoh:
 
Kopjes Zimbabwe
Bukit Uluru (Ayers Rock)
- Ujung paralel dan meredian
Contoh:
 6°LU dan 141°BT

4. Tipe Inklined Gothik (Inclined Gothic) atau Gothik Italik.
Ciri-ciri:
 
- Tebal sama
- Tanpa serifs
- Bentuk huruf miring
Contoh:
Inklined Gothik

Penggunaan tipe Inklined Gothik:
Tipe Inklined Gothik, baik yg menggunakan huruf besar maupun yg kecil digunakan untuk
menuliskan:
- Jaringan telepon
Contoh:
 Jaringan Telepon Otomat
- Stasiun Radio
Contoh:
 RRI Stasiun Regional Malang
- Stasiun televisi
Contoh:
 METRO TV
- Rel kereta api
Contoh:
 Rel KA Trans Siberia
- Jalan raya
Contoh:
 JALAN TRANS KALIMANTAN
- Lapangan Terbang
Contoh:
 
Bandara Penfui
LANUMA ISWAHYUDI
- Tempat pendaratan
Contoh:
 Tempat Pendaratan Ikan Muncar
- Galangan kapal
Contoh:
 Galangan Kapal Tanjungpriuk
- Jembatan
Contoh:
 JEMBATAN SURAMADU
- Mercu suar
Contoh:
 Mercu Suar Ambalat
- Daerah pertanian
Contoh:
 Daerah Pertanian Jagung
- Daerah peternakan
Contoh:
 PETERNAKAN TAPOS
- Daerah pertambangan
Contoh:
 Tambang Minyak Blok Cepu
- Hutan
Contoh:
 Hutan Jati Saradan
- Pusat tenaga listrik
Contoh:
 PLTA SENGGURUH
- Perumahan
Contoh:
 Kompleks Perum. Sawojajar II
- Sekolah, perguruan tinggi
Contoh:
 
SMA Negeri 1 Pagak
UNIVERSITAS UDAYANA
- dll

Pertanyaan Nomor 2
Pada sebuah stasiun gempa di Kobe, tercatat Gelombang P yang  pertama terjadi pukul23.36’.12’’WITA dan gelombang S tercatat pukul 23.42’.42”WITA, maka jarak episentrum gempa dari stasiun pengamat adalah (E) 5500 km
Alasan :
Rumus untuk mengetahui jarak episentrum adalah () :
= {(S – P) – 1’} x 1000 km
      = {(23.42’42’ – 23.36’12”) – 1’} x 1000 km
      = {(6’.30”) – 1’} x 1000 km
= {(6,5’) – 1’} x 1000 km
      = {(5,5’)} x 1000 km
      = 5500 km

Pertanyaan Nomor 3
Menurut Junghun, wilayah yang terletak pada ketinggian 800 meter diatas permukaan laut termasuk wilayah iklim (C) Sedang
Alasan :
Lihat gambar Iklim menurut Junghun dibawah ini!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUJkEmI1Mq6a3ST-z8eU1-SSBzHGWfbb1I0sJQQw1NnFcViSMgkC1LjDQ2GJzoa8Abbe7lNuTjRsj6qYFxti_9AjZZCh8rN9ZW8b-J90TrIXPkPCWBEb_b_-w2ZPc-uxYOVuFh3o2ruHK_/s1600/Klasifikasi+Iklim+Menurut+Junghuhn.PNGTipe Iklim Menurut Junghuhn







Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut
Ø Daerah panas/tropis
Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
Ø Daerah sedang
Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
Ø Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
Ø Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya

Pertanyaan Nomor 4
Pada awal perkembangannya Bumi hanya terdiri dari satu daratan yang kemudian pecah hingga bentuknya seperti yang sekarang ini . Satu daratan di Bumi tersebut adalah  (C) Pangea
Alasan :
Alfred Lothar Wegener ( 1880- 1930)
Teori ini disebut Apungan dan Pergeseran benua- benua mengungkapkan teori tersebut pada tahun 1912 dihadapan perhimpnan ahli geologi di Fankruf, Jerman. Teori tersebut diungkapkan pertama kalinya didalam sebuah buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane ( asal ususl benua dan lautan).

Adapun titik tolak teori Wegener adalah:
1. Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika yang dulunya adalah daratan yang berhimpitan
2. Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauh daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter/tahu, sedangkan kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/ tahun.
Menurut Wegener, benua- benua sekarang ini dulunya merupakan satu benua yang disebut Pangea. Benua tunggal itu mulai memecahkan karena gerakan benua besar diselatan,baik kearah barat maupun kearah utara menuju khathulistiwa
Lihat Gambar dibawah ini!
http://id.merbabu.com/artikel/images/benua.jpg

Pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut Pangaea dan dikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah membentuk benua afrika,  antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India. Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu berjuta-juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini.










Pertanyaan Nomor 5
Hallo, terjadi karena  (D) 4 saja; Pembiasan cahaya matahari
Alasan :
Lihat gambar di Ini!
gambar: BBC
Matahari tersebut sebenarnya merupakan hasil pembelokan cahaya Matahari oleh partikel uap air di atmosfer.
"Jadi, pada musim hujan ini partikel uap air ada yang naik hingga tinggi sekali di atmosfer. Partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan cahaya Matahari," papar Bambang saat dihubungi Selasa petang.
Karena terjadi pada siang hari, saat posisi Matahari sedang tegak lurus terhadap Bumi, maka cahaya yang dibelokkan juga lebih kecil. "Itu sebabnya yang tampak di mata masyarakat yang kebetulan menyaksikannya adalah lingkaran gelap di sekeliling Matahari," tambahnya.
Fenomena itu sebenarnya sama saja dengan proses terbentuknya pelangi pada pagi atau sore hari setelah hujan. Menurut Bambang, lengkungan pelangi sering terlihat di bagian bawah cakrawala karena partikel uap air yang membelokkan cahaya Matahari berkumpul di bagian bawah atmosfer. Di sisi lain, pada pagi atau sore hari Matahari pun masih berada pada sudut yang rendah.
"Pada posisi yang miring ini, kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih besar, sehingga warna-warna yang muncul juga lebih lengkap," jelasnya.
Pada siang hari, saat Matahari pada posisi tegak lurus terhadap Bumi, kemampuan pembelokan cahaya menjadi rendah sehingga warna yang terlihat sangat terbatas. "Warnanya terlihat gelap karena pandangan ke arah Matahari juga terhalang debu. Kalau pada pagi hari, saat udara masih bersih, yang tampak adalah warna kemerahan," kata Bambang.

Pertanyaan Nomor 6
Berikut ini yang termasuk Industri Kimia Dasar, adalah  (A) pupuk urea & Kertas
Alasan :
Macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 :
1. Industri kimia dasar
contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
4. Aneka industri
misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

Pertanyaan Nomor 7
Gempa terban atau runtuhan terjadi pada lubang atau gua dalam tanah (Benar)
Sebab
Dalam Tambang kapur atau gamping sering terjadi gempa terban (benar)
Alasan :
Menurut sebab terjadinya, gempa dibedakan menjadi tiga macam.
a) Gempa vulkanis
Gempa vulkanis adalah gempa yang terjadi akibat meletusnya gunung api. Apabila gunung api akan meletus, maka timbulah tekanan gas dari dalam. Tekanan ini menyebabkan terjadinya getaran yang kita sebut gempa bumi. Gempa vulkanis hanya terdapat di daerah gunung api yang akan, sedang, atau sesudah meletus. Bahaya gempa ini relatif kecil, tetapi sangat terasa di sekitarnya.
b) Gempa tektonik
Gempa tektonik disebabkan oleh gerak tektonik yang merupakan akibat dari gerak orogenetik. Daerah yang seringkali mengalami gempa tektonik adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu rangkaian Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik. Bahaya gempa ini sangat besar sekali sebab akibat gempa yang timbul, tanah dapat mengalami retakan, terbalik bahkan dapat bergeser.
c) Gempa runtuhan (terban)
Gempa runtuhan dapat terjadi karena gugurnya atau runtuhnya tanah di daerah tambang yang berbentuk terowongan atau pegunungan kapur. Pada umumnya di pegunungan kapur terdapat gua yang disebabkan oleh korosi. Jika gua atau lubang tersebut runtuh, maka timbullah gempa bumi. Namun, bahaya yang ditimbulkan gempa bumi ini relatif kecil. Lokasi episentrum (pusat gempa) pada suatu tempat dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa cara.
1. Apa itu definisi dari gempa tanah runtuh?
2. Peristiwa gempa tanah runtuh yang pernah terjadi di Indonesia?
3. Penyebab gempa tanah runtuh?
4. Langkah pengamanan atau penyelamatan tanah runtuh?
Jawab :
1. gempa tanah runtuh itu gempa terban, getaran/gempa yg disebabkan oleh runtuhnya tebing/gua karena gaya gravitasi atau tekanan dari atas.
2. gempa terban yg pernah terjadi itu misalnya runtuhnya goa-goa kapur di pegunungan sewu, gunung kidul, yg sering mengagetkan warga
3. gaya gravitasi, tekanan dari atas yg melebihi batas elastisitas
 
4. penyelamatan? maksudnya kalau ada orang kena gempa terban harus diapakan?
1 tahun lalu


Pertanyaan Nomor 8
Yang termasuk fauna Kepulauan Wallace  (C)Anoa & Maleo
Alasan :
Fauna peralihan, menempati di antara Indonesia timur dan Indonesia barat, misalnya di Sulawesi terdapat kera (fauna Asiatis) dan terdapat kuskus (fauna
Australia). Di samping itu terdapat hewan yang tidak didapatkan baik tipe Asiatis maupun tipe Australia. Fauna Indonesia yang tergolong tipe peralihan adalah sebagai berikut.
(1) Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, sapi, banteng, dan kuda.
(2) Reptilia, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, dan buaya.
(3) Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
(4) Berbagai macam burung, terdiri atas maleo, kakaktua, nuri, merpati, burung dewata, dan angsa.
Di antara fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah terdapat fauna yang khas Indonesia dan tidak dijumpai di daerah lain serta termasuk hewan langka, antara lain anoa (mirip lembu) terdapat di Sulawesi; biawak komodo terdapat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara; burung maleo terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe


http://mata-pelajaran.com/smaxi/geografi/fauna.jpg

Pertanyaan Nomor 9
Suatu daerah yang melingkari sub urban dan merupakan daerah peralihan kota ke desa disebut (D) sub urban fringe
Alasan :
Pembagian Wilayah Dari Pusat Kota Ke Daerah Pedesaan - City, Suburban, Suburban Fringe, Urban Fringe, Rural Urban Fringe & Urban
Urutan-urutannya adalah sebagai berikut :
1. City
City adalah pusat kota yang menjadi pusat sub urban, urban, dan rural area.
2. Suburban / Faubourgh
Sub urban adalah daerah tempat atau area di mana para penglaju / commuter tinggal yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. penglaju atau kommuter adalah orang-orang yang tinggal di pinggiran kota yang pulang pergi ke kota untuk bekerja setiap hari.
3. Suburban Fringe
Sub urban fring adalah area wilayah yang mengelilingi daerah sub urban yang menjadi daerah peralihan kota ke desa.
4. Urban Fringe
Urban fring adalah daerah perbatasan antara kota dan desa yang memiliki sifat yang mirip dengan daerah wilayah perkotaan. Urban adalah daerah yang penduduknya bergaya hidup modern.
5. Rural Urban Fringe
Rural urban fringe adalah merupakan daerah jalur yang berada di antara desa dan kota.
6. Rural
Rural adalah daerah pedesaan atau desa yang penduduknya hidup sederhana


 













Pertanyaan Nomor 10
Jarak yang perlu ditempuh orang untuk mendapatkan barang kebutuhan hanya kadang-kadang saja, dalam teori tempat sentral disebut (A) Range
Alasan :
Teori Tempat Pusat (Central Place Theory) dari Walter Christaller (1933).
Christaller pertama kali mempublikasikan studinya yang berkaitan dengan masalah tentang bagaimana menentukan jumlah, ukuran dan pola penyebaran kota-kota. Asumsi-asumsi yang dikemukakan antara lain :
¯ Suatu lokasi yang memiliki permukaan datar yang seragam.
¯ Lokasi tersebut memiliki jumlah penduduk yang merata.
¯ Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transpor dan komunikasi yang merata.
¯ Jumlah penduduk yang ada membutuhkan barang dan jasa.
Prinsip yang dikemukakan oleh Christaller adalah :
¯ Range.
Adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktivitas pasar yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Misalnya seseorang membeli baju di lokasi pasar tertentu, range adalah jarak antara tempat tinggal orang tersebut dengan pasar lokasi tempat dia membeli baju. Apabila jarak ke pasar lebih jauh dari kemampuan jangkauan penduduk yang bersangkutan, maka penduduk cenderung akan mencari barang dan jasa ke pasar lain yang lebih dekat.
¯ Threshold.
Adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa yang bersangkutan, yang diperlukan dalam penyebaran penduduk atau konsumen dalam ruang (spatial population distribution).
Dari komponen range dan threshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar (market optimizing principle). Prinsip ini antara lain menyebutkan bahwa dengan memenuhi asumsi di atas, dalam suatu wilayah akan terbentuk eilayah tempat pusat (central place). Pusat tersebut menyajikan kebutuhan barng dan jasa bagi penduduk sekitarnya. Apabila sebuah pusat dalam range dan threshold yang membentuk lingkaran, bertemu dengan pusat yang lain yang juga memiliki range dan threshold tertentu, maka akan terjadi daerah yang bertampalan. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan memiliki kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat pasar itu. Keterbatasan system tempat pusat dari Christaller ini meliputi beberapa kendala, antara lain :
¯ Jumlah penduduk.
¯ Pola aksesibilitas.
¯ Distribusi.
Perubahan penduduk yang besar akan menjadikan pola tidak menentu terhadap pola segi enam yang seyogyanya terjadi. Keterbatasan aksesibilitas transportasi ke suatu wilayah akan menjadi ke-bias-an pola segi enam, terutama bila terdapat keterbatasan fisik wilayah. Dalam kenyataannya, konsumen atau masyarakat tidak selalu rasional dalam memilih barang atau komoditi yang diinginkan. Berikut di bawah ini gambar sistem segi enam Christaller.

Tiga Jenis Struktur Hexagonal (K3, K4, dan K7)
 
(1) Di daerah yang pusatnya ada sebuah tempat yang dikelilingi oleh enam tempat terletak di sudut-sudutnya; semuanya masing-masing sepertiga termasuk daerah. Keseluruhannya ada 1 + 6 x 1/3 tempat yang berada di dalam daerah, atau K = 3. Struktur ini sesuai dengan apa yang disebut Christaller asas pasar (K=3).


 
(2) Di daerah yang pusatnya ada sebuah tempat yang dikelilingi oleh enam tempat, tetapi tidak  terletak di sudut-sudutnya; setiap enam tempat ini separuh termasuk daerahnya sendiri dan separuh termasuk daerah tetangganya. Jadi K adalah 1 + 6 X ½ = 4. Ini disebut asas lalu-lintas (K = 4)


 
(3) Di daerah yang sama, tetapi di dalamnya ada tujuh tempat. Nilai K = 6 + 1 X 1 = 7. Menurut Christaller ini sesuai dengan asas pemerintahan. (K = 7)









Rabu, 13 April 2011

POLA KERUANGAN DESA

POLA KERUANGAN DESA
A. Definisi
- Asal kata dari DESHI artinya tanah tumpah darah dan tanah Kelahiran
- Perwujudan geografi yang ditimbulkan oleh unsur  fisiografis, social, politik, ekonomi, dan kultur yang ada didalamnya serta pengaruh timbal-balik dengan daerah lain. (Prof. Bintarto)
- Sebutan desa di luar Jawa beraneka Ragam yaitu Gampong (Aceh), Huta (Tapanuli), Nagari (Sum-Bar), Marga (Sum-Sel), Wanus (Sul-Ut), dan dusun dati (Maluku).
B. Unsur-Unsur Desa
- Daerah (Rangkah); site, iklim, morfologi, hidrografis, tanah, luas , batas
- Penduduk (Darah) ; jumlah, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian
- Tata Kehidupan ; adat-istiadat, nilai-norma, ikatan pergaulan desa…
C. Karakteristik Desa
- Man – land ratio besar
- gemeinschaft atau intimasi yang kuat
- Agraris
- Teguh tradisi
D. Klasifikasi Desa
- Berdasarkan perkembangan ; Desa swadaya, desa swakarya dan desa swasembada
- Berdasarkan mata pencaharian ; Desa nelayan, desa pertanian, desa industry dan desa perdagangan
- berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk
E. Fungsi Desa
- Pemerintahan terkecil
- aktivitas manusia
- Sebagai Hinterland ; Sumber bahan makanan, tenaga kerja, pusat industry kecil dan kerajinan, serta estetika.
F. Potensi Desa
- Fisik ; tanah, air, iklim, ternak dan manusia.
- Non-Fisik; masyarakat desa, lembaga-lembaga social desa, dan Pamongdesa
G. Tata Ruang Desa
- bentuk desa
-pola Desa
H. Pola penggunaan desa
- Letak
- Lereng
- Iklim
- ketinggian
I. Sistem Transportasi
- Topografi
- Letak desa-kota
- fungsi desa tersebut
J. Teori Tentang Desa
Menurut Drs. Jefta Leibo, dalam bukunya Sosiologi Pedesaan dikatakan bahwa Tipologi desa berdasarkan pola permukimannya dikelompokan sebagai berikut.
a.    Farm Village Type
        Suatu desa tempat orang berdiam bersama dalam suatu tempat, dengan sawah ladang berada di sekitarnya. Tipologi seperti ini kebanyakan terdapat di Asia Tenggara termasuk Indonesia, khususnya Pulau Jawa dengan ciri masyarakatnya adalah sifat gotong royong yang kuat.
b.    Nebulous Farm Village Type
        Suatu desa tempat sejumlah orang berdiam bersama dalam suatu tempat, sebagian menyebar di luar tempat tersebut bersama sawah dan ladang mereka. Tipologi semacam ini banyak ditemui di Asia Tenggara termasuk Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan dan Pulau Jawa yang faktor tradisi dan kegotong-royongannya masih kuat.
c.     Arranged Isolated Farm Type
        Suatu desa tempat orang-orang berdiam di sekitar jalan-jalan yang berhubungan dengan pusat perdagangan dan selebihnya adalah sawah dan ladang mereka. Tipologi semacam ini kebanyakan terdapat di negara-negara barat yang tradisinya kurang kuat, sifat individualistis sangat menonjol, dan lebih tampak pada sektor perdagangan.
d.    Pure Isolated Farm Type
        Suatu desa tempat orang berdiam tersebar bersama sawah dan ladangnya. Tipologi semacam ini banyak terdapat di negara- negara barat dengan orientasi produksi perdagangan dan keadaan individualistis.
Pemanfaatan lahan di desa dibedakan atas dua fungsi, yaitu:
  1. Fungsi sosial adalah untuk perkampungan desa.
  2. Fungsi ekonomi adalah dimanfaatkan untuk aktivitas ekonomi seperti , sawah, perkebunan, pertanian dan peternakan
Dalam penataan ruang desa maupun kota diperlukan empat komponen, yaitu :
  1. Sumberdaya alam,
  2. Sumberdaya manusia,
  3. IPTEK dan
  4. Spatial (keruangan)